Header Ads

Header Ads

Bagaimana Rasulullah Mengubah Batu Menjadi Emas?

Ilustrasi Photo (Submber: Thinkstock) ©2021 Alroudlohkajen.com


Oleh : M. Sholah Ulayya
("Kuli Panggul" Di pasar Porong)


Seluruh logika waras tentu sepakat bahwa Emas dan batu adalah dua benda yang berbeda, namun sama-sama benda keras yang bisa menyakiti siapa jika disalah-gunakan.

Emas yang menjadi sumber konflik dengan korban sekian manusia tak berdosa, jauh lebih hina dari pada sekedar batu Kumal yang menjadi pondasi bagi gubuk si miskin. 

Memang, terkadang nilai sebuah tindakan bukan terletak pada benar-salahnya atau baik buruknya, akan tetapi pada dampak yang ditimbulkan setelah nya. 

Hal-hal positif yang terpendam dalam perkara yang negatif sebenarnya tak terhitung jumlahnya.

Pun juga sesuatu yang "dianggap" positif oleh sementara orang ternyata memiliki   sekian lapis potensi dampak negatif.

Sikap dan cara pandang kitalah yang menentukan sebuah bongkahan itu akan  bernama batu ataukah (berubah) menjadi emas.  Batu dan emas hanya nama, yang lebih penting dari itu semua adalah fungsi dan efek yang di timbulkanya.

Ketika malaikat Jibril ingin menghancurkan sebuah kaum yang menghalangi dan menyakiti dakwah Rasulullah, dengan bijak dan jenius Rasulullah melarang hal tersebut dan berdoa :

Ya .. Allah tuntunlah kaumku karena sesungguhnya mereka belum memahami semua ini..

Selang beberapa tahun setelah "penyelamatan" rahasia yang dilakukan oleh Rasulullah pada para pembangkang agar tidak terkena azab itu, secara menakjubkan banyak diantara mereka yang kemudian secara sukarela memeluk Islam dan menjadi para pembela Rasulullah.

Lihatlah, wahai para pembaca yang Budiman...

Bagaimana seorang anak yatim yang hidup di Padang pasir tandus, jauh dari kemewahan kota, jauh dari peradaban para raja, mampu mengubah Batu menjadi emas. 

Sebuah pertanyaan menggelitik yang harus  segera kita jawab adalah, mampukah kita meniru beliau?

Jika kita belum mampu meniru beliau, maka paling tidak, kita tak memperlakukan emas sebagaimana batu dan memuja-muja batu seakan-akan ia adalah bongkahan emas.



Salam 


Sholah Marsoedie

Porong 19-juni - 2021