Header Ads

Header Ads

Memaknai Pesan Kiai Arwani

[Source: https://www.pecintaulama.id/]

Oleh : M. Sholah Ulayya

Saat pertama kali berziarah di maqbarah KH. Arwani Amin Kudus, Perintis dan pengasuh Pon-Pes Yanbu'ul Quran, tidak sengaja saya dikejutkan oleh sebuah kaligrafi Arab yang  bertuliskan:

 "قليل قر خير من كثرير فر"

Yang kurang lebih artinya, sedikit tapi jelas lebih baik dari pada banyak tapi tidak jelas. sedikit tapi membekas lebih baik dari pada banyak tapi menghilang.

Kalimat singkat tapi menyengat ini langsung menyusup kedalam ruang terdalam dari alam bawah sadar saya. 

Memang kata mutiara ini nampaknya ditujukan bagi para penghafal al Quran. Seakan memberikan sebuah peringatan bahwa dalam menghafal al Quran tidak perlu terburu-buru, sedikit tapi lancar serta betul-betul memahami  makna dan tafsir ayat yang dihafal lebih baik dari pada banyak tapi cepat lupa. 

Jika dikembangkan lebih jauh, kata-kata ini sebenarnya menyentuh segela aspek kehidupan kita. Bukankah kehidupan ini sangat erat dengan persoalan "banyak" dan "sedikit"? Kita semua pasti ingin punya yang banyak-banyak. ya kan?

uang banyak

ilmu banyak 

pengaruh banyak

kursi banyak

Akan tetapi kita sering lupa bahwa yang banyak-banyak itu juga menuntut konsekwensi dan pengorbanan yang juga harus banyak serta usaha dan waktu yang tidak sedikit.

Biasanya orang hanya ingin banyak-nya saja tapi usaha untuk mencapainya hanya sedikit. Ahirnya yang banyak tidak tergapai, yang sedikit pun terbengkalai.

Jika yang sedikit saja kita tidak mampu mengelolanya, bagaimana dengan yang banyak?
Jika kita tidak memahami angka satu bagaimana kita bisa sampai pada angka sepuluh? Jika kita membuang padi bagaimana kita bisa mendapatkan nasi? 
Jangan remehkan yang sedikit, karena yang banyak itu hanyalah butiran-butiran dari yang sedikit. 

Bukankah gunung hanyalah gundukan debu-debu dan butiran pasir?


16 Agustus